- PENDAHULUAN
Pemikiran pendidikan merupakan kajian ilmu yang memiliki aspek penggunaan yang banyak dan memiliki sasaran yang mulia. Untuk mengembangkan pengetahuan yang telah ada ataupun untuk menemukan sesuatu yang berguna bagi dunia pendidikan. Tentunya pemikiran di masa lampau memerlukan proses lagi untuk dapat digunakan pada era ini yang berbeda dengan masa klasik tersebut. Karena setiap masa mempunyai gayanya sendiri maka dari itu melalui tokoh era klasik diharapkan dapat dijadikan patokan pemikirannya dan disesuaikan dengan masa kini.
Dan dengan pendidikan lah manusia akan mencari penghidupan di dunia ini. Dengan pendidikan pula manusia bisa mendapat kemajuan yang bisa dimanfaatkan dalam segala aspek di hidupnya. Tentunya yang lebih penting lagi yaitu untuk proses bersaiang yang otomatis timbul di dunia ini. Oleh karena itulah manusia senantiasa wajib mengembangkan pengetahaunnya sesuai dengan jamannya.
Dalam makalah ini yang membahas pemikiran tokoh klasik diharapakan dapat menemukan relevansi pemikirannya dengan masa kini khususnya di Indonesia. Yang nantinya bisa di terapkan dalam dunia pendidikan Islam Indonesia serta bisa menjadi tambahan inspirasi untuk dunia pendidikan.
Di jaman modern yang teknologi semakin berkembang pesat dengan segala kecanggihannya ini, Indonesia bisa dikatakan masih jauh tertinggal pendidikannya dari negara-negara lain di dunia ini. Suatu hal yang tak dapat di pungkiri kebenarannya, yang menjadi pekerjaan rumah untuk semua elamen pendidikan dalam hal memperbaiki ketertinggalan pendidikan di Indonesia.
Yang menjadikan penting kajian ini adalah perelevansian pemikiran Ibnu Khaldun terhadap pendidikan Islam Indonesia yang notabene masih tertinggal dari pendidikan negara-negara maju, dan tentunya dengan harapan bisa di ambil manfaatnya pemikirannya yang akhirnya untuk bisa diterapkan dalam dunia pendidikan, formal, nonformal maupun informal.
Diharapkan penulis dan pembaca bisa mengabil manfaat mempelajari pemikiran penidikan khusunya pada karya ilmiah ini dengan judul “Ibnu Khaldun dan Pemikiran Pendidikan Islam”. Dari tulisan ini diharap pembaca dan khususnya penulis bisa mengambil manfaat.
- PEMBAHASAN
Dalam sub bab ini penulis mengakaji pemikiran Ibnu Khaldun terkait dengan pendidikan Islam, berbicara tentang pendidikan tentunya tidak terlepas dari hakikat manusia. Sebab manusia merupakan subjek sekaligus objek pendidikan. Dalam pandangan psikologi,” pandangan manusia terhadap dirinya sangat mempengaruhi pendidikannya”.
Demikian dengan kajian filsafat pendidikan, manusia merupakan kajian ontologi yang harus jelas sehingga konsep pendidikan yang dikembangkan akan jelas pula. Ibnu Khaldun dalam kitab muqadimmahnya juga membicarakan tentang manusia.
Manusia berbeda dengan makhluk yang lain, karena ia mempunyai ciri sendiri. Yaitu : 1) ilmu pengetahuan dan keahlian yang merupakan hasil pemikiran, 2) butuh kepada pengaruh yang sanggup mengendalikan, dan kepada kekuasaan yang kokoh, sebab tanpa hal itu eksistensinya tak bisa dimungkinkan, 3) usaha manusia untuk menciptakan kehidupan, perhatiannya untuk memperoleh penghidupan itu dengan berbagai cara, 4) peradaban, maksudnya manusia senang bertempat tinggal dan mengambil tempat, di kota-kota atau di dusun-dusun kecil, serta tempaat memenuhi segala kebutuhan manusia, sesuai dengan watak alami manusia yang senang bantu-membantu.
Dari kutipan tersebut bisa disimpulkan bahwa manusia itu mulai berkembang, dari segala sisi aspek, misalnya pada usaha untuk menciptakan kehidupannya saja (keahlian tangan) dalam menciptakan alat-alat pengganti tubuh hewan unutk alat mempertahankan diri. Lembing, misalnya menggantikan tanduk yang berguna untuk menyeruduk, menebuk dan menembus, pedang menggantikan cakar dan kuku untuk melukai. Dan menusia tidak akan dapat mempertahankan diri karena tidak adanya senjata, karena itu jadilah mangsa binatang. Dalam keadaan seperti ini tentulah bangsa manusia akan lenyap. Tetapi jika manusia bergotong royong dan membuat senjata yang lebih modern lagi tentunya akan bisa bertahan untuk hidup.
Adapun hakikat manusia dapat dilihat dari beberapa segi :
- Manusia sebagai makhluk berfikir.
- Manusia sebagai makhluk berkepribadian utuh.
- Manusia sebagai khalifah Allah fil ardhi.
- Manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
- Tujuan pendidikan Islam
- Tujuan peningkatan pemikiran.
Ibnu Khaldun memandang bahwa salah satu tujuan pendidikan adalah memberikan kesempatan kepada akal unutk lebih giat dan melakukan aktifitas. Hal ini dapat dilakukan dengan menuntut ilmu dan ketrampilan. Dengan menuntut ilmu dan ketrampilan seseorang akan dapat meningkatkan kegiatan potensi akalnya.
Melalui proses belajar, manusia senantiasa mencoba meneliti pengetahuan-pengetahuan atau informasi-informasi yang telah diperoleh pendahulunya. Manusia mengumpulkan fakta-fakta dan menginventariskan ketrampilan-ketrampilan yang dikuasainya untuk memperoleh lebih banyak warisan pengetahuan yang semakin meningkat sepanjang masa sebagai hasil dari aktivitas akal manusia.
- Tujuan peningkatan kemasyarakatan.
Dari segi peningkatan kemasyarakatan Ibnu Khaldun berpendapat bahwa ilmu dan pengajaran sangat diperlukan untuk meningkatkn taraf hidup manusia ke arah yang lebih baik. Semakin dinamis budaya suatu masyarakat, maka akan semakin bermutu dan dinamis pula ketrampilan masyarakat tersebut. Oleh kerenanya, seyogyanya manusia senantiasa mencari ilmu dan ketrampilan dalam masyarakat sebanyak mungkin, sebagai salah satu cara membantunya unntuk dapat hidup dengan baik dalam masyarakat yang dinamis dan berbudaya. Dengan demikian, eksistensi pendidikan merupakan suatu sarana yang dapat membantu individu dan masyarakat menuju kemajuan dan kecemerlanngan. Selain itu, pendidikan juga bertujuan mendorong terciptanya tatanan hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
- Tujuan dari segi rohaniah.
Dari segi rohaniah, tujuan pendidikan Islam ialah meningkatkan kerohanian manusia dengan menjalankan praktik ibadah, zikir, khalwat dan mengasingkan diri dari khalayak ramai sedapat mungkin untuk menjalankan ibadah sebaimana yang dilakukan para sufi.
- Kurikulum
Membahas soal kurikulum tentu tak terlepas dari materi, materi sendiri merupakan salah satu komponen dalam kurikulum. Materi merupakan ilmu pengetahuan yang harus didapat peserta didik, dengan kata lain ilmu pengetahuan merupakan unsur utama dalam kurikulum. Dalam hal ini h.m. arifin juga berpendapatbahwa unsur-unsur pengetahuan keterampilan yang harus yang harus dimasukkan dalam konten atau isi kurikulum yang didasarkan atas tabiat manusia sebagai mkhluk berfikir, merassa dan menghendaki (unsur kemampuan efektif, kognitif, dan psikomotorik), diwujudkan dalam bentuk-bentuk : ilmu pengetahuan akademis, seni budaya, dan keterampilan bekerja. Melalui ilmu pengetahuan itulah peserta didik dapat mengetahui sesuatu dan dengan seni budaya itulah mereka dididik untuk berbuat sesuatu bagi dirinya senidiri, masyarakat umum dan lingkungan hidupnya.
Menurut Ibnu Khaldun, ilmu pengetahuan merupakan hal yang alami bagi manusia. Hal itu ditandai dengan adanya tradisi pengajarn ilmu dari generasi satu ke genrasi berikutnya. Dalam hal ini beliau menuliskan :
Setelah itu, pikirannya dan pandangannya dicurahkan pada hakikat kebenaran satu demi satu, serta memperhatikan peristiwa ddemi peristiwa yang berguna bagi esensinya. Dia menjadi terlatih demikian sehingga pengajaran gejala hakikat menjadi suatu kebiasaan baginya. Ketika itu, ilmunya yang mengarah sebagai gejala dari hakikat (kebenaran) menjadi suatu ilmu spesial, dan jiwa generasi yang sedang tumbuh pun tertarik untuk memperoleh ilmu tersebut. Mereka pun meminta bantuan para ahli ilmu pengetahuan dan dari sinilah timbul pengajaran. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dan pengajaran (ta’lim) merupakan hal yang alami di tengah umat manusia.
Ilmu memberikan baanyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sebagaiman telah dijelaskan pada pemaparan sebellumnya, oleh karena itu manusia tentunya akan mulia jika manusia tersebut mempunyai ilmu. Dan untuk membagi ilmu ataupun memperoleh ilmu harus menggunakan cara yang jelas dalam membagi atau memperolehya.
- Metode pendidikan
Menurut Ibnu Khaldun dalam kitab muqaddimahnya, beliau mengemukakan beberapa metode yang berkenaan dengan metode pendidikan. Penulis akan mengelompokkannya dari segi menngajar dan prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran.
- Metode-metode dalam mengajar
- Metode hafalan
- Metode dialog
- Metode widya wisata
- Metode keteladanan
- Metode pengulangan dan bertahap
- Metode belajar Al Qur’an
- Prinsip-prinsip dasar metode pengajaran
- Mengajarakan materi dari yang indrawi ke yang rasional
- Menggunakan sarana tertentu untuk menjabarkan pelajaran
- Prinsip spesifikasi dan integrasi
- Prinsip kontinuitas dalam penyajian materi
- Tidak mencampuradukan antara dua ilmu dalam satu waktu
- Menghindari kekerasan dalam murid
- Jangan mengajarkan ilmu dari hasil ringkasan
- Mempelajari ilmu alat sebaiknya tidak menjadi tujuan utama
- Pendidik dan peserta didik
Pendidik atau guru menempati posisi yang sangat penting dalam sistem pendidikan islam. Peran peserta didik sangat menentukan dalam berhasil tidaknya proses pendidikan. Sementara peserta didik, selain bertindak sebagai objek juga bertindak sebagai subjek pendidikan. Karenanya dua hal tersebut menjadi dasar bagi pendidikan.
- Pendidik
Sebaiknya seorang pendidik memiliki posisi kunci dalam pendidikan, untuk menjadi seorang pendidik harus memperhatikan beberapa aspek sehingga proses pendidikan tersebut bisa berjalan dengan baik dan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.
- Peserta didik
Peserta didik merupakan objek pendidikan yang terkadang bisa menjadi subjek pendidikan, setiap peserta didik yang satu dengn yang lain tentunya mempunyai latar belakang berbeda, dari segi kemampuan, ketrampilan, dan lain-lainnya. Oleh karena itu penulis berpendapat peserta didik haruslah menyadari akan kemampuannya tersebut, dan disinilah faktor guru juga sangat berperan. Tentunya sebagai pengarah tidak hanya pengajar atau pendidik saja.
- Lingkungan pendidikan
Lingkungan merupakan salah satu komponen yang penting dalam pendidikan, secara gari besar lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu keluarga atau orang tua, sekolah dan masyarakat. Tiga hal ini juga berpengaruh dalam perkembangan peserta didik.
Lebih banyak lagi pembahasan sub bab ini mengarah pada peran orang tua dan peran masyarakat terhadap pendidikan Islam. Orang tua sangat menentukan terhadap pendidikan anak, sebab orang tua orang pertama yang bersentuhan dengan anak. Lalu masyarakat juga berperan dalam pendidikan Islam karena individu itu harus berorganisasi tanpa organisasi dalam masyarakat, maka individu akan kesulitan mengembangkan pengetahun.
C. ANALISIS
Meskipun Ibnu Khaldun hidup di abad ke 12 masehi, tetapi pemikirannya tentang pendidikan Islam nampaknya tetap aktual dna relevan untuk penerapan pendidikan Islam dalam konteks kekinian, termasuk di Indonesia. Bahkan pemikiran-pemikiran beliau menajdi inspirasi untuk pendidikan di masa ini dan harus diakui bahwa pendidikan Islam di Indonesia masih jauh dari kesempurnaan dengan berbagai problema yang ada didalamnya.
Menengenai konesep manusia dalam pandangan pendidikan di Indonesia dapat dilihat di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Yang menyebutkan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional ialah :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar enjadi manusiayang berimn dan bertaqkwa kepada tuhan yang maha esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Meskipun pada pasal ini berkenaan dengan tujuan pendidikan nasional, akan tetapi kriteria manusia yang dicita-citakan oleh tujuan tersebut tentunya tidak terlepas dari pandangan ibnu khaldun tentang pendidikan. Dan untuk mencapai semua tujuan pendidikan tersebut tentunya diperlukan kekompakan tujuan oleh semua pihak untuk bisa mewujudkannya. Yaitu dari beberapa faktor pendidikan yang telah disebutkan diantaranya manusia, kurikulumnya, metodenya, peserta didik maupun pendidik dan yang tak kalah pentingnya lingkungan pendidik.
Relevansi secara universal terkait pemikiran Ibnu Khaldun terhadap pendidikan islam indonesia bisa dikatakan ada hubungannya, seperti yang ada di Indonesia ada beberapa metode pendidikan yang sesuai dengan metode pendidikan yang digagas oleh ibnu khaldun. Secara umum memang pemikiran Ibnu Khaldun terkait pendidikan Islam sedikit banyak mempengaruhi gaya pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam pendidikan Indonesia harusnya bisa mengambil hal positif dan mngembangkan sesuai kebutuhan pada pemikiran tersebut yang menghasilkan beberapa metode pembelajaran, tata cara pendidikan dan lain-lainnya. Banyak hal dari pemikiran tersebut yang bisa di aplikasikan dalam pendidikan Indonesia. Meski ada dari beberapa pemikiran yang kurang relevan dengan kondisi penidikan Indonesia saat ini.
Di indonesia saat ini yang sangat jauh dari kemajuan pendidikan harusnya lebih memfokuskan untuk segera mengobati segala probematikanya. Melalui kurikulum saja tak akan cukup karena dalam makalah ini yang menjabarkan pendidikan dengan style Ibnu Khaldun mengklasifikasi pendidikan itu tidak hanya kurikulum tetapi ada bagian lain yang juga penting yaitu lingkungan, pendidik, peserta didik.
Jika selama ini Indonesia selalu tertuju pada kurikulum jika bersandar pada pemikiran ibnu khaldun tidak akan selesai persoalan pendidikan Indonesia. Karena seharusnya memperhatikan klasifikasi pendidikan secara komprehensif dan tidak terkesan hanya tertuju pada kurikulum saja. Guru juga penting, sarana juga penting, sehingga dapat disimpulkan tidak hanya kurikulum bagian terpenting dari dunia pendidikan tetapi semua faktor itu penting.
Tapi faktanya faktor lain tak begitu tersentuh di pendidikan Indonesia, terkesan yang menjadi perhatian hanya kurikulum. Ketika semua faktor pendidikan telah tersentuh dan mulai berjalan pasti pendidikan Indonesia akan seperti sitem pendidikan negara-negara maju di dunia ini.
- Kesimpulan
- Pemikiran Ibnu Khaldun terkait pendidikan islam di bagi menjadi beberapa hal dasar yaitu :
- Hakikat manusia dan Tujuan pendidikan islam
Manusia dan tujuan pendidikan menjadi landasan dasar dalam pendidikan versi Ibnu Khaldun ini. Manusia juga merupakan hal yang penting selain tujuan pendidikannya.
- Kurikulum
Kkurikulum merupakan hal penting tapi bukan yang terpenting seperti yang menjadi pemikiran banyak tokoh pendidikan Indonesia. Karena Indonesia selalu berhenti dan berdebat soal kurikulum.
- Metode pendidikan
Metode pendidikan merupakan bagian dasar dalam suatu pembelajaran dan sistem institusional. Guru dan lembaga harus mampu memehami pilihan metode pendidikan yang mereka sepakati.
- Pendidik dan peserta didik
Pendidik yang berkualitas tentu akan mampu melahirkan peserta didik yang berkualitas pula. Pendidik yang kurang berkualitas itu ajaib atau jarang jika mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
- Lingkungan pendidikan
Bagian yang tak kalah penting yaitu lingkungan pendidik karena di faktor ini banyak sekali waktu yang habis. Lingkungan memberi pengajaran secara kontinuitas.
Dari ke enam hal tersebut yang saling berkaitan menurut Ibnu Khaldun terkait pendidikan islam.
- Relevansi pemikiran pendidikan Ibnu Khaldun terhadap pendidikan islam di indonesia bisa dikatakan terkait, entah sedikit maupun banyak saling berkaitan. Hanya saja masih dirasa perlu dikembangkan untuk pendidikan Islam di Indonesia.
- Dari hasil analisis yang disandarkan pada teori pendidikan Ibnu Khaldun, keadaan pendidikan Islam Indonesia serta relevansi tidaknya dari dua hal sebelumnya. Maka dapat ditarik kesimpulan pendidikan Indonesia akan bangkit jika mampu menerapakan teori pendidikan dan menjalankannya. Yang selama ini hanya berorientasi pada kurikulum, padahal baik tidaknya kurikulum belum bisa menjamin keberhasilan pendidikan. Dan keberhasilan lebih terjamin dari penerapan yang sesuai dengan perencaan yang matang meski kurikulum itu dianggap kurang baik asalkan kurikulum mencakup semua hal pasti akan berbuah lebih manis.s
How do casinos with slot machines work? - DRMCD
BalasHapusCasinos with slot machines in 경상북도 출장마사지 Vegas are 영천 출장안마 usually more fun to bet, but for 부산광역 출장마사지 a better idea of where to 상주 출장샵 play the slots. There are two ways casinos can 부산광역 출장샵