Kamis, 20 Juli 2017

makalah teknologi pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Ketertinggalan kualitas pendidikan itulah yang dirasakan sekarang didalam pendidikan Indonesia. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah membandingkan dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia  yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Sehingga dalam kenajuan teknologi pendidikan pemerintah dan masyarakat haus bekerjasama dengan intensif dalam membangun sistem pendidikan yang cocok dengan keadaan warga Indonesia.
Maka dari itu kemajuan teknologi pendidikan yang semakin canggih harus diimbangi oleh SDM yang berkualitas. Dalam mencetak SDM yang berkualitas pemerintah harus membuat suatu sistem yang cocok dengan perkembangan teknologi pendidikan yang selalu berubah. Untuk itulah sistem pendidikan begitu penting dalam mengaplikasikan teknologi pendidikan didalam dunia pendidikaan baik itu pendidik maupun tenaga kependidikan.

  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana manfaat penggunaan media pembelajaran ?
  2. Bagaimana cara pembuatan media pembelajaran ?
  3. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis PAI ?

  1. Tujuan Pembahasan
  1. Mengetahui manfaat media dalam dunia pendidikan untuk proses pembelajaran.
  2. Mengetahui cara pembuatan media pembelajaran.
  3. Mengetahui pemanfaatan media pembelajaran berbasis PAI.






BAB II
PEMBAHASAN

  1. Manfaat dan fungsi media pembelajaran
Media pembelajaran memiliki manfaat dan perannya dalam dunia pendidikan, secara umum ataupun khusus. Di era teknologi modern ini, media pembelajaran berkembang sedemikian pesatnya. Banyak media modern yang ditemukan da digunakan untuk memperlancar proses KBM di pendidikan formal, informal dan nonformal.
Dunia pendidikan seharusnya memaksimalkan potensi media pembelajaran untuk mencapai keberhasilan pendidikan seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 45. Dalam berbagai model pembelajaran bisa dipergunakan media sebagai stimulus untuk memperlancar proses KBM, sehingga pesan yang disampaikan kepada peserta didik lebih mudah diterima.

Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
  1. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik.
  2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret.
  3. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
  4. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
  5. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro.
  6. Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat.
  7. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :
  1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkkan proses dan hasil belajar.
  2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
  3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
  1. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
  2. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar
  3. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
  4. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi computer.
  5. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film, dan video.
  6. Peristiwa alam seperti meletusnya gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi computer.
  1. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan  mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Sumber belajar memiliki fungsi :
  1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:   Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik
  2. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairahan
  3. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
      1. mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
      2. memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
      3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
  4. perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis dapat mengembangkan bahan pengajaran.
  5. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan kemampuan sumber belajar penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
  6. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu
  7. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit
  8. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
  1. Cara Pembuatan Media Pembelajaran
Memanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum pendidikan modern hadir, para guru telah menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk menjelaskan materi pelajarannya. Kegiatan belajar ini akan berusaha menggugah para guru bahwa media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana tetap dibutuhkan dan dapat berfungsi efektif, tidak kalah dengan media modern, dan bisa menjadi lebih unggul jika penggunaannya tepat dan sesuai.
Berdasarkan kesadaran tentang pentingnya media sederhana yang terbuat dari bahan bekas yang terdapat disekitar lingkungan guru dan siswa, kita dapat mencatat tiga tujuan pembuatan media sederhana yang terkait satu dengan lainnya:
1.    Membangun komunikasi berbasis pendidikan kreatif. Pencapaian tujuan ini melibatkan para siswa sedini mungkin dalam pengembangan dan penggunaan media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana untuk mengembangkan kemampuan berimajinasi, serta mengembangkan keterampilannya sesuai dengan usia dan mata ajaran yang dipelajarinya. Dengan cara demikian guru mencoba memperkenalkan para siswa sedini mungkin pada kondisi dan potensi lingkungannya.  Disamping itu juga kegiatan ini bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi di berbagai bidang yang menyangkut pengetahuan, minat dan bakat melalui pengembangan media sederhana yang dibuatnya.
2.    Mengembangkan berbagai alternatif media sederhana yang kreatif dan berkesinambungan sedemikian rupa sehingga mampu membantu anak-anak didik tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kritis, kreatif, mandiri (otonom), dan peduli terhadap orang lain dan lingkungan.
3.    Mengembangan jaringan kerja (network) para guru dan pendidik untuk menggalang kerja sama dalam upaya mengembangkan berbagai media alternatif yang kreatif, sederhana dan murah sebagai gerakan guru mandiri yang peduli lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat.
Jika kita jeli melihat sekeliling kita maka kita dapat menemukan begitu banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bisa mengembangkannya menjadi suatu media yang menarik, kreatif, dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak terhingga.

Dari media yang ada saat ini, penggunaan media berbasis eletronik begitu populer. Ada komputer, leptop, tablet dan lain lain yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran. Berikut pemanfaatkan media elektronik dalam dunia pendidikan modern.
    1. Pembuatan media pembelajaran dengan penggunaan media presentasi
Media presentasi yang sampai saat ini masih popular dalam pembelajaran di sekolah-sekolah yaitu dengan menggunakan aplikasi Microsoft ofice power point. Biasanya penggunaan media ini telah digunakan hampir semua mata pelajaran di sekolah.
Pembuatan media ini diperlukan software atau aplikasi perancang presentasi seperti Microsoft Power Point  yang dikembangkan oleh Microsoft inc” Corel Presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga perkembangan terbaru software yang dikembangkan macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis software untuk mendukung kepentingan tersebut.
Dalam pembuatan Power point sebagai bahan presentasi dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dapat dilakukan dengan membuka aplikasi Power point, kemudian menulis teks presentasi yang dikehendaki lalu mewarnai teks sesuai dengan back ground yang digunakan, memberi background pada tampilan slide, memasukkan gambar dan video dengan teknik insert, membuat hyperlink pada media presentasi serta mengevaluasi program media presentasi.
Adapun untuk estetikanya setiap slide harus memperhatikan kesesuaian materi dengan gambar, audio serta video. Warna teks dengan background juga harus memberikan kenyamanan bagi mata, jangan sampai teks tidak terlihat karena back groundnya.
Teks dalam tiap-tiap slide juga harus dirancang agar tidak terlalu banyak dan memenuhi lembar slide, inti teks yang dipersingkat lebih mudah diterima dan diingat. Oleh sebab itu pembuatan materi pembelajaran dengan media Power point harus memperhatikan segi kemanfaatan serta keefeisiennya, agar media ini menjadi menarik dan tidak membosankan.

    1. Pembuatan media pembelajaran dengan penggunaan CD Multimedia Interaktif

CD Multimedia Interaktif ini biasa disebut juga dengan CD Interaktif, didalamnya berisikan materi-materi yang dikemas dalam bentuk CD atau DVD dan didalamnya memuat materi pembelajaran yang dapat berupa video tutorial, soal-soal latihan, materi pembelajaran yang disampaikan dapat berupa animasi, video dan suara.
Selain bersifat interkatif, media ini juga bersifat multimedia karena didalamnya terdapat unsur-unsur media pembelajaran yang lengkap. Pembuatan media ini bisa dibuat dengan menggunakan aplikasi macromedia atau sejenisnya yang sudah mulai berkembang saat ini.
Multimedia pembelajaran interaktif pendidikan  Agama Islam diciptakan untuk mempermudah pemahaman siswa dalam mempelajari pembelajaran Pendidikan Agama Islam, terutama pemahaman tentang pembelajaran gerakan sholat. Konsep gerak yang abstrak divisualisasikan oleh komputer melalui animasi yang dibuat dengan Macromedia Flash MX.
Hasil animasi tersebut dikolaborasikan dengan gambar, musik dan teks. Kombinasi dari berbagai media tersebut membuat tampilan program menjadi lebih menarik. Dengan tampilan yang menarik dan visualisasi kejadian yang abstrak, membuat pengguna akan lebih tertarik mempelajari materi dalam program.
Seperti pembuatan model materi pembelajaran berbentuk soal dapat digunakan jenis teks dan animasi yang bisa digabungkan menjadi satu dalam satu layar. Sehingga siswa dapat menunjuk dan menjawab soal melalui media ini. Yang kedua, pembuatan model pembelajaran dengan tutorial, yaitu dengan merekam materi yang akan disampaikan kedalam bentuk teks, gambar dan bisa juga dibuat dengan berbentuk animasi yang bisa dibuat dengan aplikasi tertentu dalam komputer.
Pembuatan media pembelajaran interaktif ini diharapkan menjadi media pembelajaran mandiri, tetapi karena narasi belum digabungkan dengan program ini, membuat program ini masih membutuhkan guru untuk sedikit menjelaskan atau menerangkan tentang program dan isinya. Selain itu tidak adanya tombol untuk menghidupkan dan mematikan suara, membuat suara hanya dapat dikendalikan melalui speaker komputer.

    1. Pembuatan media pembelajaran dengan penggunaan video tutorial

Pembuatan media ini bisa digunakan dengan memasukkan video yang telah direkam kedalam komputer dan dapat dapat diberikan dengan cara pembuatan atau materi yang akan disampaikan kepada siswa. Video ini bisa berupa rekaman video atau dengan membuat animasi video yang memberitahukan cara-cara atau menjelaskan materi-materi pelajaran.
Video bisa dibuat sendiri atau bisa juga mendownload dari situs share video yang ada diinternet. Dan untuk menyesuaikan materi, video dapat melalui proses editing dengan menggunakan program aplikasi edit video yang ada dalam komputer. Seperti dalam pelajaran PAI contohnya penyembelihan hewan Kurban, pelaksanaan Umroh-haji, dan lain sebagainya.

    1. Pembuatan media pembelajaran dengan penggunaan internet
Dalam hal ini, tidak dijelaskan dalam pembuatan model pembelajaran dengan menggunakan internet. Akan tetapi akan dijelaskan pemanfaatan internet untuk pembelajaran di sekolah, seperti cara bagaimana share materi pembelajaran melalui internet seperti pembuatan blog pribadi, yaitu yang masih online atau bahkan sudah termasuk blog online yang dapat diakses masyarakat luas dalam internet.   
Dalam pembuatan model pembelajaran ini dapat menggunakan aplikasi internet oline yang menggunakan software tertentu seperti XAMPP atau sejenisnya. Pembuatan model ini yaitu dengan menginstal software yang akan digunakan, kemudian memasukkan materi dalam kolom atau lembar kerja yang telah tersedia lalu dapat di akseskan menggunakan software tersebut. Dalam media ini yang dapat dimasukkan yaitu hanya bisa berupa gambar, grafik, dan teks. Karena media ini hanya mampu menampilkan dalam bentuk teks atau gambar saja.

  1. Unsur - Unsur Media Pembelajaran
Dalam proses pembuatan media pembelajaran sederhana itu harusdiperhatikan unsur-unsur desain tertentu, antara lain:
1.    Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memindahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan. Kalimat harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.
2.     Keterpaduan
Keterpaduan mengacup pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika diamatiakan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sehingga membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3.    Penekanan
Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang terpenting, dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau ruang.
4.    Keseimbangan
Bentuk yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5.    Bentuk
Bentuk  yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu diperhatikan.
6.     Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntunperhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan khusus.
7.    Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapa tmenimbulkan kesan kasar atau halus yang dapat digunakan untuk penekanan unsur.
8.     Warna
Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realisme objek, dan menunjukkan persaamaan tujuan karakter.

  1. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis PAI
Keberadaan media dalam proses belajar mengajar sangatlah dibutuhkan. Terutama ketika guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan suatu materi tertentu yang tidak bisa diterangkan hanya dengan menggunakan metode ceramah saja.  Penggunaan media pembelajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Media memberikan batasan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Jika keberadaan media pembelajaran dikaitkan dengan PAI alangkah baiknya bila dalam proses pembelajaran PAI media dimanfaatkan secara optimal. Mengingat dalam materi PAI banyak mata pelajaran yang menuntut adanya media dalam penyampaian materinya agar materi yang disampaikan dapat sepenuhnya di tangkap dan diterima oleh siswa dengan baik, disamping itu juga agar dalam penyampaian materi tidak terkesan membosankan dan monoton. Media yang digunakan bisa berupa media yang sederhana sampai media berteknologi canggih. Misalnya pelajaran fiqih guru dapat membuat power point tentang materi-materi yang akan disampaikannya, mencari VCD tentang pernikahan, mencari fatwa-fatwa MUI kontemporer, mencari film yang relevan dan materi, studi kasus yang diambil dari surat kabar dan internet dll. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam pemilihan media yang akan digunakan haruslah relevan dengan materi yang akan disampaikan agar tidak terjadi kerancuan atau ketidakcocokan antara media yang digunakan dengan materi yang sedang dibahas.

  1. Analisis Pembahasan
Dari beberapa uraian teori pada bab pembahasan dapat di analisa bahwa penggunaan teori itu sangat penting untuk menunjang kesuksesan pembelajaran. Pendidik harusnya mampu menyusun langkah-langkah untuk membuat media pembelajaran yang mudah dan simpel, sehingga peserta didik akan dengan mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru.
Media pmbelajaran tak mesti harus mahal dan rumit dalam pembuatannya, tak perlu yang mahal mesti mengandung kata modern tetapi cukup yang mudah, ringkas, sderhana dan murah seperti yang telah diuraikan pada bab pemabahasan tersebut. Media pembelajaran tidak dinilai dari kuantitas harganya tetapi ternilai dari segi sejauh mana keberhasilan yang diraih dengan menerpakan media tersebut di dalam suatu pembelajaran.
Di abad modern ini suyogyanya pasti mudah menemukan media yang dapat dimanfaatkan unutk pembelajaran. Semakin canggihnya alat modern dapat mempermudah guru untuk menemukan media yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Misalnya laptop, lcd, ipad, smartphone dan lainnya. Dari sekian alat canggih di jaman modern ini, pastilah hampir semua guru berkisar anatara 95 % pastilah seorang manusia / guru mempunyai salah satu alat diantaranya.
Yang paling umum dari kesekian alat, yaitu pc / laptop. Barang tersebut tak mungkin asing ditelinga para pelaku pendidikan karena pemanfaatan alat itu sudah sangat umum digunakan. Semisal penggunanan laptop unutk presentasi denganmenggunakan salah satu programmnya yaitu mc. Power point.
Pembuatan setiap media pembelajaran di dalam teknologi pemebelajaran itu selayaknya seorang guru memilih media yang paling sederhana dan jika diterapkan didalam pembeljaran maka siswa akan dengan mudah menerimanya. Banyak teknologi yang bisa digunakan untuk pembuatan media pembelajaran tekniknya pun mesti dipilih yang paling sederhana dan yang akan dengan mudah bisa diterima oleh peserta didik.

















BAB III
PENUTUP

Manfaat penggunaan media pembelajaran antara lain, yaitu dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Terdapat strategi pemanfaatan, yaitu persiapan sebelum menggunakan media, kegiatan selama menggunakan media dan kegiatan tindak lanjut.
. Cara pembuatan media pembelajaran sederhana sangat mudah sesuai kreativitas masing-masing dan semenarik mungkin. Media pembelajaran berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-processor. Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode serta merupakan mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan yang rumit. Unsur-unsur media pembelajaran sederhana antar lain, kesederhanaan, keterpaduan,penekanan, keseimbangan, bentuk, garis, tekstur dan warna















DAFTAR PUSTAKA

Asnawir Dan Usman Basyiruddin, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers
Azhar Arsyad, 2016, Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Pers
Daryato, 2016, Media Pembelajaran, Yogyakarta : Gava Media
Kasful Anwar Us Dan Hendra Harmi, 2011, Perencanaan Sistem Pembelajaran  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung : Alfabeta
Muhaimin, 2003, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung : Nuansa
Musfiqon, 2012, Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran, Surabaya : Pustaka Raya
Nizwadi Jalinus, 2016, Media Dan Sumber Belajar, Bandung : Kencana
Sri Anistah, 2012, Media Pembelajaran, Surakarta : Yuma Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar